Translate

Welcome

Selamat datang di blog saya, dan terima kasih atas kunjungannya SEMOGA ANDA TIDAK BOSAN ATAS BLOG SAYA, jangan lupa di beri kritik dan saran ya..... Welcome to my blog, and thanks for visiting, do not forget to give criticism and advice in it .....

Kamis, 29 Desember 2011

Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka


Sikap Positif  Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka
Saat membuka sidang tanggal 1 juni 1945, ketua Badan Penyelidik Usaha – Usaha kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ), Dr. K.R.T. Radjiman Widyodiningrat mengemukakan bahwa suatu hal yang perlu dipikirkan oleh para anggota sidang adalah dasar Negara bagi Negara yang akan didirikan. Oleh bung karno itu diartikan sebagai dasarnya INDONESIA merdeka , yang pada pidato Bung Karno pada tanggal 1 juni 1945 disebut pancasila.
          Dalam sidang- sidang berikutnya yang dilanjutkan dalam sidang berikutnya yang dilanjutkan dalam sidang panitia persiapan kemerdekaan Indonesia disepakati oleh para anggota bahwa dasar Negara  tersebut adalah Pancasila. Meskipun tidak disebut  secara eksplisit, tetapi rumusan sila – silanya tercantum di dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia. Oleh karena itu dasar Negara memiliki kedudukan yang penting bagi warga Negara, maka masalah dasar itu perlu dipahami secara mendalam.
          Dalam perkembangan lebih lanjut, bahwa pancasila dinyatakan sebagai idiologi terbuka tidaklah diragukan lag kebenarannya. Sebagai idologi terbuka, pancasila diharapkan dapat memantapkan keyakinan masyarakat tehadapnya. Dengan demikian, sudah seharusnya Pancasila dibudayakan dan diamalkan, sehingga akan menjiwai dan member arah proses pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Dengan memperhatikan uraian – uraian tersebut diatas, setiap warga Negara Indonesia sudah seharusnya mengambil sikap / prilaku positif sebagai berikut :
v Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai – nilai Ketuhanan
v Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai – nilai Kemanusiaan
v Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai – nilai Persatuan Indonesia
v Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai – nilai Permusyawaratan/ Perwakilan
v Sikap dan Perilaku Menjunjung tinggi Nilai – nilai Keadilan Sosial.

1.Siakap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai – nilai ketuhanan
          Setiap warga Negara Indonesia sudah seharusnya memiliki pola pikir, sikap dan prilaku yang menjunjung tinggi nilai – nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan menempatakan Pancasila sebagai ideology terbuka, setiap warga Negara Indonesia diberiakan untuk memilih dan menentukan sikap dan perilaku positif nilai – nilai Ketuhanan Yang Maha Esa sehubungan denga pancasila sebagai ideologi terbuka dapat ditunjukan antaralain :
1)    Melaksanakan kewajiban dalam keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing – masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2)    Membina kerjasama dan tolong – menolong dengan pemeluk agama lain sesuai dengan situasi dan kondisi di lingkungan masing – masing.
3)    Mengembangkan toleransi antar umat beragama menuju terujudnya kahidupan yang seimbang dan selaras.
4)    Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain, dan lain – lain.

2. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai – nilai Kemanusiaan
          Dalam menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan sesuai dengan sifat ideologi pancasila yang terbuka, sikap dan prilaku kita harus senantiasa menempatkan manusia lain sebagai mitra sesuai dengan harkat dan martabatnya. Hak dan kewajibannya dihormati secara beradab. Denga demikian, tidak akan terjadi akan terjadi penindasan ataupun pemerasan. Segala aktivitas bersama berangsung dalam keseimbangan, kesetaraan, dan kerelaan. Sikap dan prilaku positif menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan sehubungan dengan pancasila sebagai ideologi terbuka dapat ditunjukan antaralain :
1)    Memprilakukan manusia / orang lain sesuai dengan harkat martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa.
2)    Mengakui persamaan deraja, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda – bedakan suku, keturunan, agama,  jenis kelamin, kedudukan sosial, dan lan seagainya.
3)    Mengemangkan sikap saling mecintai sesama manusia, tenggang rasa, dan tidak semena – mena terhadap orang lain.
4)    Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, seperti menolang orang lain, memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan.

3. Sikap dan Prilaku Menjunjung Tinggi Nilai – nilai persatuan Indonesia
          Menjunjung tinggi nilai – nialai persauan Indonesia agar tetepmempertahan Negara Kesatuan Repubelik Indonesia. Kita menyadari bahwa Negara kesatuan ini memiliki keanekaragaman ( ke-Bhinneka Tunggal Ika-an) dari segi agama, adat, budaya, ras, suku, dan sebagainya yang harus ditempatkan secara proporsional. Oleh sebab itu, jika terjadi masalah atau konflik kepentingan, sudah seharusnya kepentingan bangsa dan negara diletakan di atas kepentingan pribadi, kepompok, dan daerah / golongan. Sikap dan prilaku positif menjunjung tinggi nilai – nilai persatuan Indonesia sehubungan dengan pancasila sebagai ideology terbuka dapat ditunjukan antara lain :
1)    Sanggup dan rela bekorban untuk kepentingan bangsa dan Negara jika suatu saat diperlukan.
2)    Menciantai tanah air dan bangga terhadap bangsa dan Negara Indonesia.
3)    Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinne Tunggal Ika.
4)    Memajuan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa, dan lain sebagainya.





4. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai – nilai Permusyawaratan /                     
    Perwakilan.
          Nilai – nilai permusyawaratan / perwakilan mengandung makna bahwa hendaknya kita dalam bersikap dan bertingkah laku menghormati dan mengedepankan kedaulatan Negara sebagai perwujudan kehendak seluruh rakyat. Rakyatlah yang sesungguhnya memiliki kedaulatan atau kedudukan terhormat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sesuia dengan sipat ideology pancasila yang terbuka, maka dalam memaknai nilai – nilai pemusyawaratan/ perwakilan, aspirasi rakya menjadi tolak penyusunan kesepakatan bersama dengan musyawarah / perwakilan. Apabilan dalam musyawarah tidak tercapai kesepakatan, dapat dilakukan pemungutan suara. Setiap keputusan hasil kesepakatan bersama mengikat kedua pihak tanpa kecuali, dan semua pihak wajib melaksanakannya. Sikap dan perilaku positif menjunjung tinggi nilai – nilai permusyawatan / perwakilan sehubungan dengan pancasila sebagai ideology terbuka dapat ditunjukan antara lain ;
1)    Mengutamakan musyawarah mufakat dalam setiap pengambialan keputusan untuk kepentingan bersama.
2)    Tiadak boleh memaksakan kehendak, melakukan intimidasi dan berbuat anrkis ( merusak ) kepada orang atau barang milik orang lain jika kita tidak sependapat.
3)    Mengakui bahwa setiap warga Negara Indonesia memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
4)    Memberikan kepercayaan kepada wakil – wakil rakyat yang telah dipilih untuk melaksanakan musyawarah dan menjalankan tugasnya dengan sebaik- baiknya, dan lain sebagainya.




5. Sikap dan Perila Menjujung Tinggi Nilai – nilai Sosial
          Dengan menjunjung tinggi nilai – nilai keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia yang sesuai dengan sifat Pancasila sebagai ideologi terbuka, diharapkan kesejahteraan lahir dan bain yang berkeadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali bisa terujud. Kesejahtraan hars dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan merata di seluruh Daerah. Dengan demikian dapat dihindari kesenjangan yang mencolok baik di bidang politik, ekonomi, maupun social – budaya. Sikap dan perilaku positif menjunjung tinggi nilai keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia sehubungan dengan pancasila sebagai ideology terbuka dapat ditunjukan antaralain :
1)    Mengembangkan sikap gotong – royong dan kekeluargaandengan lingkungan masyarakat sekitar.
2)    Tidak melakukan perbuatan – perbuatan yang dapat merugikan kepentinggan orang lain / umum, dan sebgainya.
3)    Suka bekerja keras dalam memecahkan atau mencari jalan keluar ( solusi ) atas masalah – masalah pribadi, masyarakat, bangsa, dan Negara.
4)    Suka melakukan kegiatan dalam  rangaka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadialan social melalui karya nyata, seperti melatih tenaga produktif untuk terampil dalam sablon, perbengkelan, teknologi tepat guna, membuat pupuk kompos, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar